Pages

Subscribe:

Minggu, 20 Mei 2012

(SINGKAT) 5 LEGENDA LIVERPOOL FC TERBAIK...!!!

CHECK THIS OUT OK...!!!



1. Ian “The Saint” St. John

St John memainkan peran utama dalam keberhasilan Liverpool, tampil 40 kali dan mencetak 19 gol.

2.John Toshack

Selama waktu dengan Liverpool, Toshack mencetak 96 gol. Dia adalah bagian dari tim yang memenangkan Football League Championship pada tahun 1973, 1976, dan 1977, Piala FA pada tahun 1974, dan Piala UEFA pada tahun 1973 dan 1976.

3. Ron “the Colossus” Yeats

Yeats dibeli oleh Bill Shankly tahun 1957 dan langsung dipasang sebagai kapten Liverpool. 1964, Liverpool mengangkat Piala FA untuk pertama kalinya dan kapten Yeats adalah kapten Liverpool pertama yang mengangkat Piala FA.

4. Kevin Keegan

Pada tahun 1977, Keegan membawa Liverpool menuju "treble" dari juara Liga, Piala FA, dan Piala Eropa. Keegan tampil 323 dan mencetak 100 gol.

5. Kenny "the King" Dalglish

Bersama Liverpool dia behasil memenangkan tujuh gelar liga dan tiga Piala Eropa. Kenny Dalglish mencetak 118 dari 355 penampilannya bersama Liverpool.

6. STEVEN GERRARD FOR NEWS BONUS..

semua mengetahui bahwa loyalitas steven gerrard di liverpool tidak diragukan lagi.
beberapa gelar dan title bergengsi ia persembahkan untuk liverpool dan semua yakin bahwa steven gerrard akan membawa liverpool mendapat kan title liga inggris...

SEJARAH LIGA CHAMPIONS EROPA

check this out for liga champions eropa history...!!!


Liga Champions Eropa pertama kali diselenggarakan pada tahun 1955/1956. Dan pencetus lahinrnya Liga Champions saat itu adalah sebuah majalah olahraga Perancis.

Trofi Liga Champions di beri gelar 'The Big Ears". Bentuk trofi yang pertama berbeda dengan yang sekarang. Hingga tahun 2012 ini, trofi Liga Champions sudah ada di versi yang ke 6.

Pertama kali digelar, nama kejuaraan ini adalah Piala Juara Klub Eropa (European Champions Club's Cup).



Sistem yang digunakan yaitu dua laga kandang dan tandang dengan sistem gugur. Tim yang mempunyai gol rata-rata (agregat) lebih tinggi akan maju ke babak selanjutnya.

Adapun pesertanya adalah juara-juara di liga Negara masing-masing serta juara bertahan.

Format Baru :

Mulai tahun 1992/1993 format mulai berubah. Sejak tahun itu, Liga Champions memiliki 3 babak kualifikasi. Satu babak kompetisi grup, dan 4 babak sistem gugur yang semuanya tadi dilaksanankan dengan pertandingan kandang dan tandang. Dan Final tetap satu pertandingan dimana tempat sudah lebih dulu ditetapkan oleh UEFA.


Untuk Diketahui :

Ada yang spesial bagi klub yang pernah juara Liga Champions sebanyak 5 kali (tidak berurut), atau 3 kali berturut-turut, di lengan kiri jerset tim tersebut akan tampak logo Liga Champions serta jumlah piala yang diraih.

Salah satunya Ajax Amsterdam, klub asal Belanda ini meraih gelar juara pada musim 1970/1971, 1971/1972 dan 1972/1973. Maka bisa dilihat dilengan kiri seragam tim Ajax terdapat logo Liga Champions, serta jumlah piala yang ia dapat.

Tim yang mendapat penghormatan spesial tersebut adalah : Real Madrid (juara 9 kali), AC Milan (Juara 7 (kali), Liverpool (juara 5 kali), Ajax Amsterdam (juara 71, 72 dan 73) serta Bayern Munchen (juara 74, 75 dan 76).

Real Madrid masih menjadi pengoleksi gelar juara Liga Champions terbanyak, yaitu dengan 9 titel juara, diikuti oleh AC Milan dengan 7 gelar juara. Kemudian ada Liverpool yang sudah meraih 5 gelar juara, Bayern Munchen, Ajax Amsterdam dan Barcelona 4 kali juara.  Selanjutnya Manchester United dan Inter Milan dengan 3 titel juara Liga Champions.

Peraih juara Liga Chamions untuk pertama kali
Images : UEFA

Real Madrid juga menjadi tim yang pertama kali juara Piala Champions (1955/1956), dan bukan cuma itu, Real Madrid berhasil mempertahankan gelar juaranya sampai 5 musim berturut-turut.

Kehilangan gelar juara paling menyakitkan, alias kalah di final, menurut saya adalah yang di alami Bayern Munchen di final Liga Champions 1998/1999.

Di pertandingan final Liga Champions musim 98/99 tersebut berlangsung 26/05/199, jam 20.45 setempat, di Camp Nou, Barcelona. Saat itu Bayern Munchen unggul sejak menit ke 6 dari gol Mario Basler.

Pertandingan sudah masuk menit terakhir waktu normal. Dan keajaiban itu datang. Dalam waktu 2 menit di masa injury time, MU membalikkan keadaan. Gol Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solkjaer membuat semua tersentak kagum.

Manchester United menang di injury time atas bayern munchen
Images : UEFA

Keheningan melanda fans Munchen yang sebelumnya sudah sempat menyelakan kembang api. Bahkan Trofi Liga Champions yang sudah dibawa ke pinggir lapangan lengkap dengan hiasan pita abu-abu (untuk Munchen). Saat gol Manchester United yang kedua, Trofi pun bergegas dibawa kembali masuk untuk dihiasi pita merah putih (untuk MU). Dan kabarnya tulisan Manchester United di Trofi pun terlihat sedikit berantakan. Dan Manchester United resmi menjadi juara Liga Champions 98/99 dengan kemenangan 2-1 atas Bayern Munchen.


Daftar Juara Liga Champions 1955/1956 - 2011/2012


Daftar Final UEFA Champions League
Musim JuaraSkor Runner UpStadion
2011/2012 Chelsea1 - 1
4-3(p)
 Bayern MunchenAllianz Arena, Jerman
2010/2011 Barcelona3 - 1 Manchester UnitedWembley, Inggris
2009/2010 Inter Milan2 - 0 Bayern MunchenSantiago Bernabeu, Spanyol
2008/2009 Barcelona2 - 0 Manchester UnitedOlimpico, Italia
2007/2008 Manchester United1 - 1
6-5(p)
 ChelseaLuzhniki, Rusia
2006/2007 AC Milan2 - 1 LiverpoolOlimpiade, Yunani
2005/2006 Barcelona2 - 1 ArsenalStade De France, Perancis
2004/2005 Liverpool3 - 3
3-2(p)
 AC MilanOlimpiade Ataturk, Turki
2003/2004 Porto3 - 0 Monaco Arena Aufschalke, Jerman
2002/2003 AC Milan0 - 0
3-2(p)
 JuventusOld Trafford, Inggris
2001/2002 Real Madrid2 - 1 Bayer LeverkusenHampden Park, Skotlandia
2000/2001 Bayern Munchen1 - 1
5-4(p)
 ValenciaSan Siro, Italia
1999/2000 Real Madrid3 - 0 ValenciaStade De France, Pearncis
1998/1999 Manchester United2 - 1 Bayern MunchenCamp Nou, Spanyol
1997/1998 Real Madrid1 - 0 Juventus Amsterdam Arena, Belanda
1996/1997 Borossia Dortmund3 - 1 Juventus Olimpidae, Jerman
1995/1996 Juventus1 - 1
4-2(p)
 Ajax AmsterdamOlimpiade, Italia
1994/1995 Ajax Amsterdam1 - 0 AC MilanErnst Happel, Austria
1993/1994 AC Milan4 - 0 BarcelonaOlimpiade, Yunani
1992/1993 Marseille1 - 0 AC MilanOlimpiade, Jerman
1991/1992 Barcelona1 - 0 Sampdoria Wembley, Inggris
1990/1991 Red Star Belgrade0 - 0
5-3(p)
 MarseilleSan Nicola, Italia
1989/1990 AC Milan1 - 0 BenficaPrater, Austria
1988/1989 AC Milan4 - 0 Steaua BucurestiCamp Nou, Spanyol
1987/1988 PSV Eindhoven0 - 0 
6-5(p)
 BenficaNecskar, Jerman
1986/1987 Porto2 - 1 Bayern MunchenPrater, Austria
1985/1986 Steaua Bucuresti0 - 0
2-0(p)
 BarcelonaRamon Sanchez Pijzuan, Spanyol
1984/1985 Juventus1 - 0 LiverpoolBrussels, Belgia
1983/1984 Liverpool1 - 1
4-2(p)
 AS RomaOlimpiade, Italia
1982/1983 Hamburg SV1 - 0 JuventusOlimpiade, Yunani
1981/1982 Aston Villa1 - 0 Bayern MunchenDe Kuipp, Belanda
1980/1981 Liverpool1 - 0 Real MadridParc de Princes
1979/1980 Nottingham Forest1 - 0 Hamburg SVSantiago Bernabeu, Spanyol
1978/1979 Nottingham Forest1 - 0 Malmo FFOlimpiade, Jerman
1977/1978 Liverpool1 - 0 Club BruggeWembley, Inggris
1976/1977 Liverpool3 - 1 Borussia MonchengladbachOlimpiade, Italia
1975/1976 Bayern Munchen1 - 0 Saint-EtienneHampden Park, Skotlandia
1974/1975 Bayern Munchen2 - 0 Leeds United Parc Des Princes, Perancis
1973/1974 Bayern Munchen1 - 1 Atletico MadridHaysel, Belgia
Laga Ulang Bayern Munchen4 - 0 Atletico MadridHaysel, Belgia
1972/1973 Ajax Amsterdam1 - 0 JuventusRed Star, Yuguslavia
1971/1972 Ajax Amsterdam2 - 0 Inter Milan De Kuipp, Belanda
1970/1971 Ajax Amsterdam2 - 0 PanathinaikosWembley, Inggris
1969/1970 Feyenoord2 - 1 Glasgow CelticSan Siro, Italia
1968/1969 AC Milan4 - 1 Ajax AmsterdamSantiago Bernabeu, Spanyol
1967/1968 Manchester United4 - 1 BenficaWembley, Inggris
1966/1967 Glasgow Celtic2 - 1 Inter MilanNational, Portugal
1965/1966 Real Madrid2 - 1 PartizanHeysel, Belgia
1964/1965 Inter Milan1 - 0 BenficaSan Siro, Italia
1963/1964 Inter Milan3 - 1 Real MadridPrater, Austria
1962/1963 AC Milan2 - 1 BenficaWembley, Inggris
1961/1962 Benfica5 - 3 Real MadridOlimpiade, Belanda
1960/1961 Benfica3 - 2 BarcelonaWankdorf, Swiss
1959/1960 Real Madrid7 - 3 Eintracht FrankfurtHampden Park, Skotlandia
1958/1959 Real Madrid2 - 0 Stade De ReimsNecskarstadion, Jerman
1957/1958 Real Madrid3 - 2 AC MilanHeysel, Belgia
1956/1957 Real Madrid2 - 0 FiorentinaSantiago Bernabeu
1955/1956 Real Madrid4 - 3 Stade De ReimsParc Des Princes, Perancis

Sedangkan untuk peraih gelar juara terbanyak berdasarkan Negara adalah :
  • Spanyol (13 Juara)
  • Italia (12 Juara)
  • Inggris (12 Juara)
  • Jerman (6 Juara)
  • Belanda (6 Juara)
  • Portugal (4 Juara)
  • Perancis (1 Juara)
  • Rumania (1 Juara)
  • Yugoslavia (1 Juara)
  • Skotlandia (1 Juara)

10 PESEPAK BOLA PALING LOYAL DENGAN KLUBNYA

KALI INI SAYA AKAN MENGINFORMASIKAN KEPADA KALIAN 10 PEMAIN SEPAK BOLA PALING LOYAL KEPADA KLUB YANG DIBELANYA CHECK THIS OUT


10. Pele
(Santos 1956-1974, New York Cosmos 1975-1976)

Pele memang mengakhiri kariernya di klub Amerika Serikat New York Cosmos. Namun sebagai pemain, ia lebih dikenal sebagai legenda Santos selama 18 tahun. 

"Real Madrid menginginkan saya, bersama Manchester United dan Juventus," katanya pada Eurocalcio dalam sebuah wawancara tahun 2009.

Pele menambahkan, "Presiden Juventus bahkan hampir mencapai kesepakatan dengan Santos termasuk dukungan dari (pabrikan mobil Italia) Fiat. Saya pikir saya akan bermain di Eropa, tapi saya lebih memilih tetap di tim yang ada di hati saya, Santos."

9. Sepp Maier
(Bayern Muenchen 1962-1979)

Satu di antara segelintir kiper yang bertahan di satu klub - Bayern Muenchen. Maier menjadi andalan mistar the Bavarians selama 17 tahun. Ia meraih berbagai gelar termasuk Juara Dunia bersama nationalmannschaft pada 1974. 

Maier hanya kalah oleh kiper Denmark Lars Hogh yang menghabiskan karier 23 tahun bersama Odense BK, tampil di lebih dari 800 pertandingan, sebelum pensiun tahun 2000.

8. Matthew Le Tissier
(Southampton 1986-2002) 

Lahir di Guernsy Le Tiss, Tissier berpeluang memperkuat Prancis. Dengan talentanya dia bisa bersinar bersama Les Bleus ketimbang The Three Lions. Namun gelandang serang itu memilih tetap di Inggris meski hanya bermain 8 kali.

Suatu saat rekannya Alan Shearer mengajaknya bergabung ke Blackburn Rovers, sementara Manchester United juga tertarik. Le Tissier memilih tetap di Southampton sepanjang kariernya. Tak salah jika bintang Barcelona Xavi Hernandez mengaguminya dan menyebutnya 'pemain sensational.' 

7. Lev Yashin
(Dynamo Moscow 1949-1971)

Terpilih sebagai kiper terbaik Abad ke-20, Yashin dijuluki The Black Spider karena kemampuan refleknya yang luar biasa. Veteran di tiga Piala Dunia, Yashin menjadi satu-satunya kiper yang pernah memenangkan gelar Ballon d'Or pada 1963.

Ia menghabiskan seluruh 22 tahun kariernya bersama Dynamo Moscow. Ia tetap di klub tersebut dua dekade kemudian sebelum wafat tahun 1990. 

6. Alessandro Del Piero
(Padova 1991-1993, Juventus 1993-sekarang)

Mampu menyingkirkan karier Roberto Baggio di Juventus Anda haruslah seorang pemain yang spesial. Itulah yang dilakukan Del Piero ketika Si Nyonya Tua merekrutnya dari Padova pada 1993. 

Kerap diisukan pindah ke Spanyol dan Inggris, Del Piero yang kini berusia 36 tahun tetap bertahan di Turin. Ketika Fabio Capello pindah ke Real Madrid, dan Juventus terdepak ke Seri B, ia juga memilih bertahan.

“Juventus adalah bagian dari sejarah hidup saya. Saya tak bisa memikirkan saya memperkuat klub lain di Italia. Saya akan tetap di sini sampai akhir,” katanya pada Sky Italia.

5. Jan Ceulemans
(Lierske SK 1974-1978, Club Brugge 1978-1992)

Bagi pendukung Belgia, tentunya takkan bisa melupakan seorang pemain yang begitu dominan menguasai lini tengah Belgia di tahun 1980-an. Ia adalah kapten yang mengantar Belgia ke peringkat empat di Piala Dunia Meksiko 1986 dan pemegang rekor cap tim nasional dengan 96 penampilan. 

Ceulemans menghabiskan seluruh kariernya di Belgia. Setelah memperkuat Lierse ia pindahke Brugge pada 1978 dan bertahan selama 14 tahun.

4. Carles Puyol 
(Barcelona 1997-sekarang)

Jika AC Milan punya Paolo Maldini maka Barcelona punya Carles Puyol. Rasanya sulit membayangkan pemain 32 tahun yang gampang dikenali dengan rambut kriwilnya itu menggunakan kostum lain selain Blaugrana. 

Setelah menembus tim utama pada 1999, ia sempat dirayu Manchester United yang menginginkannya pada 2003. "United salah satu tim terbaik dunia dan semua pemain akan senang bergabung. Jika memang ini bagus untuk klub saya akan pergi, tapi keinginan saya adalah tetap di sini.” katanya." 

3. Juan Carlos Plata 
(Municipal 1990-2010)

Plata mungkin tak terkenal di Eropa, tapi di Amerika Tengah ia adalah mesin gol selama dua dekade. Striker ini memecahkan banyak rekor selama di Municipal, memenangkan 15 gelar dan mengejutkan Brasil ketika membuat gol balasan yang menahan raksasa dunia itu di Piala Dunia 1998. 

2. Ryan Giggs 
(Manchester United 1990-sekarang)

Sejak memulai kariernya di tim junior Manchester City, Giggs tak pernah lagi berniat meninggalkan The Red Devils. Ia menghabiskan lebih dari dua dekade di Old Trafford. AC Milan pernah menawarkan transfer luar biasa bagi Giggs demikian juga dengan presiden Inter Milan Massimo Moratti yang mengagumi pemain sayap asal Wales ini. Tahun 2003 Giggs dilamar Inter yang siap memberikan striker Brasil.

"Tak ada alasan serius kenapa saya harus meninggalkan klub ini. Memang pernah ada rumor pada 2002/2003 yang mengatakan saya bergabung dengan Inter tapi tak pernah terjadi," katanya. 

Dengan 11 gelar Liga Primer dan mungkin akan bertambah lagi, Giggs seperti bukan pemain yang sudah berusia 37 tahun.

1. Paolo Maldini 
(AC Milan 1985-2009)

Bicara AC Milan maka bicara soal Paolo Maldini. Sejak memulai debutnya di umur 16 tahun, Maldini tak pernah meninggalkan Rossoneri. Ia memenangkan 7 gelar Scudetto dan 5 gelar Eropa, Maldini adalah ikon kesuksesan klub San Siro itu selama lebih dari 20 tahun. 

Bersama Franco Baresi dan Giuseppe Bergomi, Maldini bertahan di Milan sepanjang kariernya. Ia sempat dirayu mantan rekannya Ruud Gullit untuk bergabung dengan Chelsea pada 1997 namun ia bertahan sampai mengakhiri karier pada 2009.

Nama Maldini sepertinya akan berlanjut karena dua anaknya Christian dan Daniel adalah pemain di klub junior Milan.